Senin, 26 Maret 2012

Potensi Kacang Kedelai di Grobogan, Jawa Tengah


Memiliki lahan pertanian yang cukup luas, membuat sebagian besar masyarakat di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah lebih memilih potensi pertanian sebagai mata pencaharian utama mereka setiap harinya. Berbagai macam jenis tanaman pangan pun mulai dikembangkan para petani, salah satunya yaitu tanaman kacang kedelai yang sekarang ini kapasitas produksinya bisa mencapai 2,6 ton/Ha.
Melihat kondisi tersebut, tidaklah heran bila belum lama ini Kabupaten Grobogan dinobatkan sebagai daerah sentra penghasil kedelai di wilayah regional Jawa Tengah maupun di tingkat nasional. Kualitas kedelai lokal dari Grobogan bahkan pernah menjuarai lomba nasional karena memiliki warna biji yang putih kekuningan dan memiliki ukuran 16-20 gram/100 biji, tingkat produktivitas tanamannya tergolong cukup tinggi yaitu berkisar 2,0 sampai 3,5 ton/ha, serta umur panennya yang cenderung pendek yakni hanya berkisar 72-29 hari.
Disamping itu, biji kedelai Grobogan juga tidak mudah pecah maupun rontok. Sehingga pada saat pengangkutan hasil panen dilangsungkan, tidak banyak biji yang hilang maupun tercecer. Kualitas rasa yang dihasilkan kedelai lokal Kabupaten Grobogan ternyata juga tidak kalah unggul. Ketika diolah menjadi susu kedelai, rasa langu yang dihasilkan tidak tertalu terasa, sehingga tidak salah bila sekarang ini banyak pelaku industri seperti produsen tempe, susu kedelai, maupun produsen kecap yang lebih memilih kedelai lokal Grobogan dibandingkan dengan varietas kedelai lainnya.
Tingginya permintaan pasar dan besarnya untung usaha yang dijanjikan, menjadikan persebaran tanaman kacang kedelai kini mulai merambah ke berbagai kecamatan. Misalnya saja seperti di Kecamatan Karangrayung, Kradenan, Gabus, Toroh, dan Pulokulon, dengan luas lahan keseluruhan hingga lebih dari 300 hektar.
Meskipun perkembangan budidaya kedelai di daerah Grobogan sekarang ini telah berkembang dengan pesat, namun pemerintah terus menghimbau masyarakat agar jangan cepat puas dengan hasil yang didapatkan. Sebab, sampai hari ini harga kedelai lokal masih sering anjlok ketika musim panen raya tiba.
Kendala ini pula yang sering dihadapi para petani kedelai di Daerah Grobogan. Pada saat panen raya tiba, harga kedelai mulai merosot dari harga semula Rp 5.600,00 per kilogram  menjadi Rp 4.500,00/kg dan terus anjlok hingga mendapati harga Rp 3.200,00 per kg pada akhir bulan Januari 2012 silam. Kondisi ini tentunya sangat merugikan para petani setempat, sehingga kedepannya diharapkan para petani mulai menerapkan strategi yang lebih baik agar hasil panen yang didapatkan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Semoga informasi potensi kacang kedelai di grobogan, jawa tengah ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat di Indonesia untuk terus bisa berkarya menciptakan peluang usaha sebanyak-banyaknya. Maju terusUKM Indonesia dan salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar